Deskripsi:
“Aku ingin bisa memanggil hiu. Kumohon ajari aku mantranya dan tunjukkan caranya!” Di tengah keputusasaannya menjadi pemanggil hiu untuk membalaskan kematian orang tuanya, Blue Wing terpaksa berteman dengan pendatang baru yang amat menjengkelkan, Maple Hamelin. Awalnya mereka bak air dan minyak, susah sekali akrab. Namun ketika air pasang menghembuskan kasak-kusuk adanya harta karun, mereka pun mencoba menaklukkan perbedaan dan menantang hiu paling mematikan di lautan. Keduanya berkelana di antara deburan ombak, menjalin persahabatan, memupuk keberanian, dan menguatkan hati untuk memaafkan. Semuanya terjadi di tepi pantai indah Papua Nugini.
Novel ini akan membawa pembacanya ke pedalaman indah di kepulauan kecil di timur laut Papua Nugini, yaitu Kepulauan Tok Pisin, atau yang lebih dikenal Irlandia Baru. Di pulau itu hiduplah gadis kecil, Blue Wing bersama waspapi (pengasuh)-nya bernama Siringen, yang juga merupakan seorang pemanggil hiu. Kemampuan memanggil hiu tersebut telah diturunkan secara turun-temurun dari garis keturunan Siringen, tradisi ini membutuhkan beberapa peralatan, lalu Siringen membacakan mantra-mantra panjang, hiu pun akan mendatanginya. Blue Wing berkali-kali meminta Siringen untuk mengajarinya memanggil hiu, berkali-kali pula Siringen menolaknya. Sebab ia tahu Blue Wing akan menggunakannya untuk membalas dendamnya pada Xok. Pada suatu hari, mereka kedatangan tamu dari jauh, seorang profesor sejarah dari Amerika bersama gadis kecilnya, bernama Mr Hamelin dan Maple. Sang profesor ingin melakukan ekspedisi di lautan, sedangkan Blue Wing yang sedari awal tidak menyukai keduanya, terpaksa harus menjadi teman untuk Maple. Semuanya menjadi tidak mudah.
Judul | Rating | Cerita & Ilustrasi | Tebal | Berat | Format | Tanggal Terbit | Dimensi | ISBN | Penerbit |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
The Shark Caller: Sang Pemanggil Hiu | - | Zillah Bethel | 320 | 0.22 | - | 18 Januari 2022 | 20 x 13.5 cm | 9786230407536 | Bhuana Ilmu Populer |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar