“Berbuatlah sedikit dosa, Jamal,” kata Sato Reang kepada satu kawan sekelasnya. Jamal anak yang saleh, selalu sembahyang lima kali sehari, juga rajin mengaji. “Pahalamu sudah banyak. Bertumpuk-tumpuk. Tak akan habis dikurangi timbangan dosamu.”
Ini kisah Sato Reang. Kadang ia demikian intim dengan dirinya, sehingga ini merupakan cerita tentang aku, tapi kali lain ia tercerabut, dan ini menjadi kisah tentang Sato Reang. Isi kepalanya riuh dan berisik, terutama sejak ia berumur tujuh tahun, ketika sang ayah berkata kepadanya, “Sudah saatnya kau menjadi anak saleh.”
Prolog:
Aku berhenti pergi ke masjid. Aku berhenti sembahyang. Aku tak lagi mengucapkan doa sebelum tidur. Sato Reang makan menggunakan tangan kiri, bodo amatlah, dan masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam. Jika sedang malas, aku pipis di samping pohon pisang tanpa cebok.
Tak ada petir menyambarku seperti pecut api. Tak ada gempa meruntuhkan rumahku. Tak ada anjing sekonyong datang dan menggigit betisku. Sato Reang bisa makan kenyang. Ia bisa tertawa riang untuk lelucon paling garing. Ia bisa tidur nyenyak, seperti sebongkah pohon, dan terbangun dengan perasaan penuh binar. Tentu sesekali ia menderita kesialan kecil, seperti gatal-gatal di bokong, tapi itu mudah saja disembuhkan dengan salep murah dari warung.
“Berbuatlah sedikit dosa, Jamal,” kataku kepada satu kawan sekolah, seolah ingin menyebarkan pencerahan yang kuperoleh. “Kau anak saleh. Pahalamu sudah banyak. Bertumpuk-tumpuk. Tak akan habis dikurangi timbangan dosamu.” Mendengar kata-kataku tersebut, Jamal akan terdengar bergumam, memohon perlindungan dari Tuhan.
Profil Penulis:
Eka Kurniawan lahir di Tasikmalaya, 1975. Ia menyelesaikan studi dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, 1999. Novelnya yang sudah terbit adalah Cantik itu Luka (2002), Lelaki Harimau (2004), Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2014), dan O (2016). Ia juga menerbitkan kumpulan cerita pendek, esai, dan menulis skenario film. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke lebih dari tiga puluh bahasa. Ia memperoleh penghargaan Emerging Voice Financial Times/ Oppenheimer Award 2016, Prince Claus Awards 2018, serta beberapa penghargaan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar