Setelah 88 tahun dikuasai pasukan Salib, Yerusalem akhirnya kembali ke pangkuan umat Islam. Tepat pada 2 Oktober 1187 atau setelah tiga bulan berjibaku dalam Pertempuran Hattin. Pasukan Islam yang dipimpin Sultan Shalahudin Al-Ayyubi berhasil menaklukkan & membebaskan kota suci itu dari kezhaliman dan kebiadaban.
Perlakuan pasukan Islam saat menaklukkan kota ini di bawah komando Sultan Shalahuddin sungguh amat berbeda dengan perlakuan pasukan Salib saat menduduki Yerusalem pada 1099. Pasukan muslimin memperlakukan para penduduk dan tawanan perang dengan akhlak islami. Tidak ada pembantaian, tidak ada darah yang tumpah di kalangan warga sipil. Bahkan, hewan & tanaman, juga gereja-gereja terjaga dari kerusakan.
Sejak saat itu, Yerusalem menjadi kota yang aman dan damai dalam naungan kepemimpinan Islam. Semua umat beragama dapat beribadah dengan tenang dan terjaga keamanannya. Misi yang diemban Shalahuddin Al-Ayyubi mungkin telah tercapai. Akan tetapi, tanggung jawab menjaga kota suci ketiga umat Islam ini terus berlangsung hingga akhir zaman.
Penaklukan kembali tanah suci al-quds adalah sebuah perjuangan yang luar biasa. Peristiwa tersebut adalah cita-cita dan harapan seluruh kaum muslimin selama puluhan tahun. Komandan yang memimpin penaklukan itu tentu saja komandan yang luar biasa. Dialah shalahuddin al-ayyubi. Sejak muda, ia memang telah mempersiapkan diri untuk menyambut peristiwa besar itu. Ia banyak belajar, banyak berlatih, selalu memantaskan diri dengan amalan ibadah, sehingga di kemudian hari, ia berhasil menorehkan sebuah prestasi yang belum pernah diraih oleh para pendahulunya.
Perjuangan menaklukkan kembali tanah suci al-quds tidaklah mudah, musuh yang dihadapi pun bukanlah musuh sembarangan, tetapi pasukan salib yang terlatih dan siap bertempur. Mereka pun memiliki persenjataan lengkap dan benteng-benteng yang kokoh. Mereka juga memahami strategi pertempuran dan memiliki motivasi spiritual yang kuat. Karenanya, shalahuddin al-ayyubi memang harus berjuang keras menyatukan kaum muslimin yang ketika itu terpecah-belah. Ia harus mengobarkan kembali semangat jihad yang hampir padam di dada kaum muslimin karena silau dengan harta dunia dan kemewahan.
Keyakinan dan kerja keras itu, kemudian diganjar oleh allah dengan kesuksesan dan keagungan. Tanah suci al-quds berhasil direbut kembali. Musuh-musuh islam berhasil diusir dari sana. Ketika melakukannya, shalahuddin memeperlihatkan kemuliaan akhlak yang tiada duanya, yang membuat namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah peradaban manusia, baik oleh muslim maupun nonmuslim.
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Januari 2024
Judul | Rating | Cerita & Ilustrasi | Tebal | Berat | Format | Tanggal Terbit | Dimensi | ISBN | Penerbit |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Komik Sultan Shalahuddin #4 Pembebasan Palestina | 5.0 | Handi Satria & Sayf Muhammad Isa | 224 halaman | 0.205 Kg | - | 16 Januari 2024 | 21 x 14 cm | 9786238019250 | Salsabila |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar